Selasa, 19 Maret 2013
BIOGRAFI DAERAH WONOGIRI
Wonogiri, (Bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦮꦤꦒꦶꦫꦶ, Latin, Wånågiri, secara harfiah "hutan
(di) pegunungan"), adalah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis
Wonogiri berlokasi di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah.
Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo,
bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan
Gunung Kidul diProvinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan
Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan danKabupaten
Pacitan. Ibu kotanya terletak di Kecamatan Wonogiri. Luas kabupaten ini
1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa
Pemandangan Wonogiri
(nampak Gunung Gandul di latar belakang)
Sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri dimulai dari
embrio "kerajaan kecil" di bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri.
Di daerah inilah dimulainya penyusunan bentuk organisasi pemerintahan yang
masih sangat terbatas dan sangat sederhana, yang dikemudian hari menjadi simbol
semangat pemersatu perjuangan rakyat. Inisiatif untuk menjadikan Wonogiri
(Nglaroh) sebagai basis perjuangan Raden Mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri
sendiri (Wiradiwangsa) yang kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu.
Mulai saat itulah Nglaroh menjadi daerah yang
sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di kemudian
hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabi'ul awal (Mulud) Tahun
Jumakir , Windu Senggoro : Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan apabila
mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741
( Kahutaman Sumbering Giri Linuwih), Ngalaroh telah menjadi kerajaan kecil yang
dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan patih sebagai perlengkapan
(institusi pemerintah) suatu kerajaan walaupun masih sangat sederhana.
Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan Raden Mas Said selama penjajajahan Belanda
telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial.
Jerih payah pengeran Samber Nyawa (Raden Mas Said)
ini berakhir dengan hasil sukses terbukti beliau dapat menjadi Adipati di
Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya ( KGPAA)
Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat
sikap dan sifat kahutaman ( keberanian dan keluhuran budi ) perjuangan
pemimpin, pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh
rakyat di Wilayah Kabupaten Wonogiri.
Pemerintahan
Kantor Sekda Wonogiri
Pariwisata
Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat
wisata yang bisa dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam
dan lain sebagainya. Di antaranya obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, wisata
Gantole.
Terdapat sebuah situs bersejarah bernama
"Kahyangan" di Dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya sekitar 47 km
dari ibu kota Kabupaten Wonogiri.
Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari
Terminal Bus Giriwono dan naik minibus dari dekat Ponten (dekat Kantor Badan
Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan
Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada angdes yang bisa masuk sampai
Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan kaki sekitar 1 Km. Pengunjung
berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat parkir Kahyangan.
Desa Taman, di mana Kahyangan berada, dulunya
merupakan sentra batik tulis [4], yang produknya banyak disetorkan ke Solo,
untuk diproses lanjut. Banyak warga desa yang bergerak di bidang yang
berhubungan dengan batik, baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain
mori. Akan tetapi, seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting
press, yang hasilnya cepat diperoleh, maka semakin lama industri batik semakin
tergeser.
Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati
goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya
Danang Suto Wijoyo[5], atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja
pertama Kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak
Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu
Kidul, sehingga bagi yang mempercayai hal tersebut, dilarang memakai baju yang
berwarna hijau.
Tempat itu sangat ramai di malam menjelang
pergantian tahun Jawa (Bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama
dari daerah
Bendungan Gajah Mungkur
Makanan Khas
Mie Ayam Bakso
Terkenal dengan Nasi Tiwul[6], beraneka jenis
makanan khas tersedia di Wonogiri. Kacang Mede merupakan makanan yang berasal
dari biji buah Jambu Mede (Jambu Mete) yang memang banyak terdapat di wilayah
Wonogiri. Sedangkan Emping merupakan makanan yang berasal dari biji buah Melinjo.
Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis
makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan.Cabuk
adalah makanan sejenis sambal yang berasal dari biji Wijen yang dicampur dengan
bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang.
Juga ada makanan dari singkong yang disebut
"Pindang", ini berasal dari tepung singkong yang dimasak dengan
daging kambing, yang terkenal diKecamatan Ngadirojo. Saat pagi hari juga sering
dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di dekat Pasar Kota Wonogiri dan
tempat lainnya di berbagai kecamatan di wilayah Wonogiri.
Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam
Wonogiri yang memiliki citarasa khas, oleh sebab itu di Jakarta banyak sekali
Tukang Bakso atau Mie Ayam dari Wonogiri. Selain itu pada malam hari, banyak
juga pedagang makanan lesehan yang tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri,
dengan beraneka jenis makanan. Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor
Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota
Surakarta.
Sebagai tambahan tentang makanan khas yang disebut
"Cabuk", akan lebih nikmat apabila disantap bersama-sama dengan
"Gudangan" yaitu makanan yang berupa sayur-sayuran yang telah direbus
dan dicampur dengan sambal dari cabai dan parutan kelapa.
Pertanian
Secara umum, wilayah Kabupaten Wonogiri terbagi
menjadi 2 kelompok. Wilayah selatan yang membentang dari perbatasan Kabupaten
Pacitan (Provinsi Jawa Timur) sampai perbatasanKabupaten Gunung Kidul (Provinsi
DIY) adalah wilayah yang kaya dengan pegunungan kapur. Pada area ini tidak
banyak yang bisa dilakukan kecuali berladang (palawija) dengan ketergantungan
pada curah hujan. Curah hujan per tahun berada pada level yang rendah. Area ini
memiliki banyak sumber air dalam, dimana sampai saat ini masih belum bisa
dimanfaatkan. Di beberapa tempat, dapat dijumpai sawah dengan jenis padi khusus
(padi Gogo Rancah), ditanam pada media tanah yang sengaja diurugkan di atas
batuan kapur.
Dari area timur berbatasan dengan Kabupaten
Ponorogo (Jawa Timur), area utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, dan
area barat berbatasan dengan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, memiliki
karakteristik yang relatif mendukung. Curah hujan yang cukup, dengan dukungan
irigasi yang optimal, mampu mendukung budaya pertanian yang lebih menjanjikan.
Hamparan sawah banyak dijumpai pada area ini.
Perkebunan
Secara umum, seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri
masih mampu memberikan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. Singkong
(manihot), Coklat (cacao), Kacang Mede, Emping Melinjo, sayur-sayuran,
merupakan contoh hasil perkebunan yang relatif baik.
Industri
Di bidang industri, Kabupaten Wonogiri memiliki
beberapa perusahaan yang maju. Deltomed Laboratories[7] dan Air Mancur[8] contoh
perusahaan jamu yang maju. Menghasilkan produk-produk jamu kemasan modern,
perusahaan ini termasuk salah satu industri yang mampu bersaing di tingkat
nasional.
Industri jamu juga terdapat pada level industri
kecil, di mana banyak perajin jamu yang memasarkan di pasaran lokal. Banyak
pula perajin jamu yang merantau ke luar daerah, lalu eksis di kota-kota besar
di Indonesia.
Di samping jamu, Kabupaten Wonogiri juga memiliki
industri makanan bakso. Sebagaimana perajin jamu, mereka juga banyak yang
merantau ke luar daerah, lalu mendapatkan hasil yang memuaskan.
Industri transportasi di Kabupaten Wonogiri juga
turut memberikan sumbangan. Beberapa perusahaan transportasi bus AKAP (antar
kota antar provinsi) banyak terdapat dan dimiliki oleh pengusaha lokal. Rata-rata
mereka melayani rute ke arah Jakarta, beberapa kota di pulau Sumatera dan kota
Denpasar. "Gaplek adalah singkong yang dikeringkan. Dapat digunakan untuk
berbagai keperluan. Selain itu ada juga nasi thiwul yang merupakan makanan khas
Tempo Doeloe
Telekomunikasi
Perkembangan layanan telekomunikasi telah pula
membantu Kabupaten Wonogiri untuk bisa mendapatkan layanan telekomunikasi yang
baik. PT. Telekomunikasi Indonesia telah menempatkan satu kantor layanan.
Dengan STO (Sentral Telepon Otomatis) berkapasitas lebih dari 3000 nomor, masih
didukung dengan ekspansi operator selular, layanan telekomunikasi telah mampu
dinikmati. Hampir semua operator (Telkomsel, Excelcom, Indosat) telah memasang
perangkat BTS (Base Transceiver Station) di pusat kota Wonogiri. Telkomsel
telah merambah beberapa kota kecamatan, disusul juga BTS dari Mobil8(fren).
Transportasi
[]Bus
Terminal Bus Giri Adiputra
Di Wonogiri banyak kita jumpai pengusaha
bus.Disamping dengan kota-kota terdekat, Perusahaan bus terbanyak mengambil
rute Wonogiri-Jakarta. Sehingga siapapun yang keluar masuk kota Wonogiri tidak
perlu risau dengan adanya transportasi bus ini. Bus yang mengambil rute
Wonogiri-Jakarta dapat kami sebutkan diantaranya: Sedya Mulya, Tunggal Dara,
Tunggal Dara Putra,Tunggal Daya, Gunung Mulia, Timbul Jaya, Serba Mulya, Ismo,
Gajah Mungkur, GMS, Pacitan Jaya Putra, Sumba Putra,Mustika Jaya Baru. Selain
itu, di Wonogiri sekarang berkembang angkutan antar propinsi dengan menggunakan
kendaraan Travel, yang misa melayani dari pintu ke pintu.
[]Kereta
Melalui jalur Kereta, Wonogiri hanya terhubung
dengan Solo. Biasanya kereta penumpang hanya 1 kali masuk dan keluar Wonogiri
menuju arah kota Solo. Sekarang sudah ada pengganti KA. Feeder Solo-Wonogiri
yaitu sebuah kereta atau bus rel yang bernama Railbus 'Batara Kresna' yang
telah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi pada tanggal 26 Juli
2011 bersama walikota Solo Joko Widodo. Kereta ini terdiri dari satu rangkaian dengan
tiga gerbong berkapasitas 160 orang dan merupakan produk dari PT. Inka Madiun.
Kelebihan railbus ini adalah dapat melaju hingga kecepatan 100 km/jam dan
merupakan pertama dan satu-satunya di Pulau Jawa, serta dilengkapi dengan
pendingin ruangan (AC). Namun sayangnya hingga saat ini railbus ini belum
dioperasikan karena masih dalam penempurnaan di INKA Madiun, serta menunggu
perbaikan jalur KA Sukoharjo-Wonogiri selesai.
[]Pesawat
Akses pesawat udara ke Kabupaten Wonogiri dapat
dilakukan dengan cara mendarat melalui dua bandara terdekat yaitu Bandar Udara
Adisumarmo di Solo dan Bandar Udara Adisucipto diYogyakarta. Selanjutnya dapat
naik kendaraan umum atau sewaan ke Wonogiri.
Kesehatan
Tersedia beberapa layanan rumah sakit, di
antaranya:
· Rumah
Sakit Umum Wonogiri
·
Rumah Sakit Marga Husada
·
Rumah Sakit Medika Mulya
Salah satu
sudut rumah sakit di Wonogiri, RS Medika Mulya
·
Rumah Sakit PKU Muhammadiah
·
Rumah Sakit Bersalin Fitri Candra
·
Rumah Sakit Anak Astrini
·
Dan beberapa rumah sakit di berbagai kecamatan di Kabupaten Wonogiri.
Sekolah
[]SMA
SMA yang berada di Wonogiri berjumlah 17 sekolah.
Dengan perincian sebagai berikut:
·
SMA Negeri 1 Wonogiri
·
SMA Negeri 2 Wonogiri
·
SMA Negeri 3 Wonogiri
·
SMA Negeri 1 Purwantoro
·
SMA Negeri 1 Pracimantoro
·
SMA Negeri 1 Wuryantoro
·
SMA Negeri 1 Baturetno
·
SMA Negeri 1 Jatisrono
·
SMA Negeri 1 Slogohimo
·
SMA Negeri 1 Girimarto
·
SMA Pancasila 1 Wonogiri
·
SMEA Nusantara
·
SMA Kanisius Harapan
·
MAN 1 Wonogiri
·
SMA Pangudiluhur Giriwoyo
· MA
Al-Barokah Purwantoro
[]SMK
Beberapa SMK yang ada di wilayah ini dianataranya
adalah:
·
SMK Negeri 1 Wonogiri
·
SMK Negeri 2 Wonogiri
·
SMK Negeri 1 Bulukerto
·
SMK Negeri 1 Kismantoro
·
SMK Negeri Kelautan Giritontro
·
SMK Amerta Wonogiri
·
SMK Bakti Nusantara Sidoharjo
·
SMK Gajahmungkur 1 Wuryantoro
·
SMK Gajah Mungkur 2 Giritontro
·
SMK Gajah Mungkur Wonogiri
·
SMK Giri Wacana Eromoko
·
SMK Ibu S. Soemoharmanto
·
SMK Karya Media Tirtomoyo
· SMK Muhammadiyah 1 Wonogiri
·
SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro
·
SMK Muhammadiyah 3 Giriwoyo
·
SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri
·
SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro
·
SMK Muhammadiyah 6 Tirtomoyo
·
SMK Panca Marga Bhakti Baturetno
·
SMK Pancasila 1 Wonogiri
·
SMK Pancasila 2 Jatisrono
·
SMK Pancasila 3 Baturetno
·
SMK Pancasila 4 (Tri Darma) Baturetno
·
SMK Pancasila 5 Wonogiri
·
SMK Pancasila 6 Jatisrono
·
SMK Pancasila 7 Pracimantoro
·
SMK Pancasila 8 Slogohimo
·
SMK Pancasila 9 Giriwoyo
·
SMK Pancasila 10 Wuryantoro
·
SMK Pancasila Baturetno
·
SMK PGRI 1 Wonogiri
·
SMK PGRI 2 Wonogiri
·
SMK Ristek Nguntoronadi
·
SMK Sudirman 1 Wonogiri
·
SMK Sudirman 2 Wonogiri
·
SMK Sultan Agung Tirtomoyo
·
SMK Veteran Manyaran
[]SMP
·
SMP Negeri 1 Wonogiri (RSBI)
·
SMP Negeri 2 Wonogiri (RSBI)
·
SMP Negeri 3 Wonogiri
·
SMP Negeri 4 Wonogiri
·
SMP Negeri 5 Wonogiri
·
SMP Negeri 6 Wonogiri
·
SMP Negeri 1 Girimarto
·
SMP Negeri 2 Girimarto
·
SMP Negeri 3 Girimarto
·
SMP Negeri 1 Jatipurno
·
SMP Negeri 2 Jatipurno
·
SMP Negeri 1 Jatisrono
·
SMP Negeri 2 Jatisrono
·
SMP Negeri 3 Jatisrono
·
SMP Negeri 4 Jatisrono
·
SMP Negeri 1 Slogohimo
·
SMP Negeri 2 Slogohimo
·
SMP Negeri 1 Sidoharjo
·
SMP Negeri 1 Purwantoro
·
SMP Negeri 2 Purwantoro
·
SMP Negeri 3 Purwantoro
·
SMP Negeri 4 Purwantoro
·
SMP Negeri 1 Kismantoro
·
SMP Negeri 2 Kismantoro
·
SMP Negeri 3 Kismantoro
·
SMP Negeri 2 Eromoko
·
SMP Negeri 1 Bulukerto
·
SMP Negeri 2 Bulukerto
·
SMP Negeri 3 Bulukerto
·
SMP Negeri 1 Puhpelem
·
SMP Negeri 2 Puhpelem
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar