Kisaran tahun 1990an hingga menjelang jatuhnya orde baru, kehidupan di kampungku saat itu penuh dengan keceriaan dan kenangan. Aku yakin di kampung anda pun juga sama. Pada masa itu aku masih duduk di bangku sekolah dasar di sebuah kota kecil yang namanya mendunia, Solo The Spirit of Java.
Kehidupan anak-anak usia sekolah dasar pada saat itu menurutku cukup jauh berbeda dibandingkan dengan kehidupan anak-anak edisi Millenia (dekade tahun 2000) dan edisi Informatika (dekade tahun 2010). Salah satu yang membuat beda adalah karena tayangan televisi hanya tersajikan oleh TVRI. Pertengahan tahun barulah stasiun swasta mulai dapat kami nikmati. Namun program acaranya masih tidak terlalu menarik bagi anak-anak masa itu, kecuali beberapa saja.
Dikarenakan hal-hal tersebut di atas, kehidupan sosial anak-anak masa itu masih cukup bagus. Anak-anak masa itu lebih suka dan tertarik untuk bermain dan bersosialisasi di luar rumah. Banyak permainan-permainan yang menjadi aktivitas sehari-hari anak-anak kecil usia SD selepas pulang sekolah dan sore hari di masa itu. Diantara permainan yang kuingat antara lain:
- Kelereng (jawa: neker) / gundu. Cara mainnya ada beberapa model. (1) Model scoring dengan memasukkan sebanyak-banyaknya ke dalam lubang kecil yang dibuat atau dengan taruhan kelerengnya. Caranya agak rumit. (2) Model taruhan sesuai kesepakatan jumlah kelereng yang ditempatkan dalam garis kotak yang dibuat tertentu. (3) Model jirak. Ini menjelaskannya agak rumit.
- Main gambar. Gambar yang dipakai yaitu gambar yang dipotong-potong. Kemudian masing-masing orang (2 orang) beradu dengan mengadu gacuk-nya.
- Main bungkus rokok. Bungkus rokok dilipat-lipat sedemikian rupa, kemudian dimainkan dengan model jirak seperti kelereng.
- Main game watch (gimbot).
- Main Tetris. Tetris merupakan jenis gimbot paling populer dengan harga yang relatif sangat murah. Ada tetris yang 2 in 1 sampai ribuanin one. Tapi yang sering dicari yang bisa mengatakan “bego lu”, “kok bego”, dst. Tetris masih eksis nggak ya sekarang?
- Tamiya. Permainan Tamiya memang musiman. Dan kala itu yang punya pun orang-orang tertentu saja. Yang punya kelebihan harta. Mainnya pun harus ke Mall dulu karena nyari trek Tamiya buat main agak susah di masa itu.
- Karet gelang. Model permainan karet gelang beraneka macam. Salah satu yang paling populer adalah dengan cara membuat kotak berisikan nomor-nomor tertentu. Salah satu menjadi bandar dan lainnya melemparkan karet ke arah kotak bernomor.
- Donal Bebek. Permainan ini intinya saling injak menginjak kaki musuhnya. “Donal bebek mundur satu langkah….dst..”
- Jalungan / Delikan. Kalau dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut hide and seek sementara dalam bahasa Indonesia dikenal dengan petak umpet. Kurasa mainnya sudah tahu semua kan?
- Boyo-boyonan / Buaya-buayanan. Dimainkan banyak orang. Salah satu menjadi buayanya. Space tempat mainnya butuh halaman. Halaman di-setting sedemikian rupa sehingga si buaya ditempatkan di sungai. Si buaya bertugas menangkap orang-orang yang menyeberang sungai itu.
- Betengan. Permainan ini dilakukan banyak orang. Dibagi menjadi dua kelompok. Tugas masing-masing anggota kelompoknya adalah merebut Beteng / Benteng musuh untuk dikuasai.
- Do Re Mi Fa Sol La Si Do. Dimainkan beberapa orang yang membuat lingkaran dengan saling memegang tangan kawannya. Lalu Do Re Mi Fa Sol La Si Do. (agak panjang penjelasannya. Kapan-kapan. )
- Monopoli, Karambol, Remi kalau puasa tiba. Kurasa semua sudah tahu khan mainnya?
- Apollo. Mirip Petak Umpet tapi menggunakan media pecahan genting (wingko) atau bola.
- Kontrakol. Dimainkan secara banyak orang dengan dua kelompok. Satu kelompok bertugas menembak badan musuhnya dengan bola tenis. Kepala tidak termasuk. Kelompok lainnya berusaha menata pecahan genting untuk disusun menjadi tumpukan rapi. Yang bertugas menyusun pecahan genting ini harus juga menghindari dari serangan bola dari musuhnya.
- Kasti. Seperti permainan kasti pada umumnya.
- Lompat Tali (Lumpatan). Biasanya dimainkan perempuan.
- Plintengan/Ketapel. Dimainkan dengan saling mengadu tepat-tepatan dalam mengetapel sebuah objek. Ketapel ada dua, (1) ketapel dengan karet pentil dan kayu/ranting cawang. (2) ketapel dengan karet gelang yang diikatkan dengan bungkus permen Sugus.
- Maling-malingan. Permainanya dimainkan berkelompok. Satu kelompok menjadi maling dan satu lagi menjadi polisi. Anehnya, anak-anak lebih suka menjadi maling/penjahat daripada menjadi polisi. Dan biasanya polisi sering kalah.
- Pistol-pistolan Air.
- Tiga. Dimainkan oleh dua orang. Menggambar kotak besar dengan kapur atau arang yang dibagi menjadi sembilan kotak kecil. Dua orang yang bermain kemudian beradu taktik agar bisa membuatgacuk-nya membuat formasi garis dalam kotak itu.
- Sepakbola. Permainan biasa.
- Yoyo. Biasanya agar kelihatan bagus dibelikan mata api agar bisa menyipratkan percikan api jika bersinggungan dengan lantai.
- Layangan/Layang-Layang.
- Tulup-tulupan. Membuat pipa atau bambu berdiameter kecil lalu diisi peluru. Bisa kertas basah atau benda lain.
- Mercon/Petasan kalau puasa. Petasan yang populer ada 2. (1) petasan cabe. (2) petasan Leo yang besar.
- Oncoran/Bermain Obor jika malam takbiran tiba. Bertakbiran sambil keliling kampung dan tentu saja sambil main petasan. Biasanya kalau sudah kumpul banyak orang di lapangan diadakan adu nyembur api. Dulu aku termasuk yang sering tampil tak terkalahkan. Minyak tanah dimasukkan ke dalam mulut dan ditahan kemudian disemburkan sedikit demi sedikit ke arah obor yang menyala. Hasilnya, akan ada semburan api seperti naga yang menyemburkan api. Aku pernah sekali mengalami sedikit insiden. Mulutku terbakar sedikit oleh api gara-gara nyembur api. Tapi lagi-lagi tidak pernah kapok untuk terus melakukannya.
- Bekelan. Dimainkan anak-anak perempuan biasanya.
- Gambar wanita pakai baju ganti-ganti. Dimainkan anak perempuan
- Kuartet.
- Engklek.
- Gatekan. Penjelasannya agak rumit. Seperti bekelan tapi medianya batu.
- Kepyok. Agak rumit penjelasannya. Medianya pakai uang logam berjumlah lima koin.
- Dakon.
- Ular-ularan.
- Njuk Tali Njuk Emping.
- Gobak Sodor.
- Bedhil Doblis. Pistol dari kayu yang menimbulkan suara “dorr” karena ada doblis-nya.
- Mercon Dor-Doran dari Busi Bekas. Busi bekas dibuat sedemikian rupa kemudian diisi dengan isi pentolan korek api. Lalu diberikan buntut berupa tali rafia yang agak banyak. Kemudian busi itu dilempar ke atas. Jika nanti turun dan bertatapan dengan lantai aspal akan menimbulkan ledakan yang cukup besar. Lebih besar dari mercon. Barangkali, inilah kenapa orang-orang zaman dulu kalau disuruh buat bom low-explosive pintar karena memang sejak kecil sudah diajarkan membuat ledakan-ledakan dengan bahan sederhana. Dan aku pun masih ingat cara bikinnya.
- Remi (mulai dari remi, minuman, seven-seven, sam gong, dan As K Q J (41)
- Permainan modern yang sangat populer di masa itu namun tidak banyak dimiliki banyak orang adalah Nintendo dan Sega. Sepertinya dua permainan modern itu sudah dikalahkan Playstation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam Sukses